19/04/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Gempa Dahsyat Samudera Hindia, Ini Komentar BNPB

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

TIDAK SEMUA EWS BERFUNGSI

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno terkait penanganan pasca gempa 7.8 SR di Barat Daya Mentawai tersebut.

“Semalam, kita upayakan agar masyarakat bisa melakukan evakuasi dengan baik melalui jalur evakuasi yang ada, memanfaatkan shelter dan tidak panik,” katanya.

Imbauan kepada masyarakat tersebut menurutnya dilakukan melalui media radio.

Namun, ia mengakui masih ada sejumlah kekurangan yang terlihat sepeti tidak semua EWS yang berfungsi, tidak semua serine peringatan tsunami yang berbunyi dan kemacetan pada sejumlah jalur evakuasi.

Menurutnya, yang terpenting dilakukan pasca gempa adalah sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat.

“Kemaren itu, masyarakat yang tinggal di zona hijau, atau tidak terkena bahaya tsunami, ikut mengungsi ke tempat tinggi. Padahal itu tidak perlu, bahkan hanya memadatkan jalur evakuasi saja,” katanya.

Ia mengatakan, pemahaman tersebut perlu ditekankan kepada masyarakat.

Pelaksana tugas (Plt) BPBD Sumbar Zulfiatno mengatakan, menurut data, masyarakat Sumbar yang terancam tsunami di Sumbar berjumlah 951 ribu jiwa, tersebar pada tujuh kabupaten dan kota di pesisir pantai.

“Untuk mengakomodasi semua, dibutuhkan 211 shelter. Sementara, yang ada saat ini baru 37 shelter,” katanya.

Selain evakuasi vertikal melalui shelter, masyarakat juga bisa menyelamatkan diri melalui evakuasi horizontal memanfaatkan jalur evakuasi.

“Namun, dari 76 ruas jalur yang dibutuhkan, belum sampai setengahnya yang telah tersedia,” katanya.

Ia mengatakan, hal itu harus menjadi pertimbangan untuk masa datang.

Namun, yang terlebih penting menurutnya adalah membentuk reflek masyarakat, agar saat terjadi bencana langsung tau apa yang harus dikerjakan.

“Ini hanya bisa dibentuk dengan simulasi yang rutin. Minimal tiga kali setahun untuk satu jenis bencana,” katanya.

Wali kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, untuk penanggulangan bencana tersebut, pihaknya merencanakan membangun tambahan shelter dan jalur evakuasi.

“Untuk jalur evakusasi, pihaknya menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk 17 ruas jalan,” katanya.

Sementara itu, pihak kabupaten dan kota lain meminta agar saluran komunikasi dan prosedur standar untuk membunyikan serine peringatan dini tsunami antara semua daerah disamakan.

“Saluran komunikasi ini merupakan hal yang vital dan tidak bisa tidak,” kata Wakil Wali kota Pariaman, Genius Umar. – Antara

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.