20/04/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Terungkap, Intelijen Israel Dibalik Larangan Bawa Laptop ke Pesawat

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

WASHINGTON (KBK) – Larangan membawa laptop ke dalam pesawat yang dikampanyekan Presiden Donald Trump sejak Maret 2017, ternyata merupakan informasi ‘menyesatkan’ yang bersumber dari intelijen Israel.

Hal itu terungkap ketika Donald Trump menerima kunjungan kenegaraan dari Rusia di Gedung Putih, saat itulah Trump menceritakan kepada utusan Rusia itu. Bocornya informasi ini menimbulkan kontroversi di AS.

Menurut laporan New York Times pada hari Selasa, (16/5/2017), Israel telah berbagi informasi dengan badan intelijen Amerika Serikat (AS) mengenai data intelijen sensitif tentang ISIS yang merencanakan membom pesawat dengan menggunakan laptop.

Namun Penasehat Keamanan Nasional AS HR McMaster membantah informasi tersebut. Menurutnya, Trump tidak mengungkapkan sumber atau metode apa pun kepada orang-orang Rusia, justru laporan Washington Post (WP) yang pertama kali menginformasikan hal ini, dan itu keliru.

Dalam informasi WP, Trump menegaskan, dia berbagi informasi dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Duta Besar Sergey Kislyak.

Dilaporkan Al Jazeera, dibalik kontroversi itu, beberapa organisasi media AS mengkonfirmasi dengan sumber mereka sendiri dari laporan Times yang menyatakan Israel adalah sumber informasi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Duta Besar Israel untuk AS Ron Dermer mengatakan bahwa Israel memiliki kepercayaan penuh atas hubungan berbagi-intelijen kita dengan Amerika Serikat.

Tapi dia tidak berkomentar secara khusus tentang kebenaran laporan Times.

Intelijen Israel mengakui dalam pertanyaan, mereka memperhatikan kemampuan ISIS menyembunyikan bom canggih di dalam komputer laptop.

Informasi ini dikatakan telah menyebabkan pemerintah AS mengumumkan larangan  membawa semua perangkat elektronik  ke penerbangan yang datang ke AS dari delapan negara berpenduduk mayoritas Muslim, sejak Maret 2017 lalu.

Larangan tersebut mempengaruhi penerbangan dari sembilan perusahaan: Royal Jordanian Airlines, EgyptAir, Turkish Airlines, Saudi Airlines, Kuwait Airways, Royal Air Maroc, Qatar Airways, Emirates, dan Etihad Airways.

Semua maskapai penerbangan ini memiliki penerbangan langsung ke Amerika Serikat dan menimbulkan persaingan yang kuat dengan perusahaan penerbangan Amerika, terutama selama musim panas yang sibuk.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.