19/04/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Kebencian Terhadap Muslim Meningkat 91 Persen di AS

1 min read

[ A+ ] /[ A- ]

WASHINGTON- Jumlah kejahatan dan kebencian terhadap muslim (anti-Muslim)di Amerika Serikat (AS) meningkat 91 persen pada paruh pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.

Demikian laporan sebuah kelompok advokasi Muslim terkemuka mengatakan Senin (17/7/2017)

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan jumlah kejahatan kebencian melonjak dari periode yang sama dengan tahun 2016, merupakan tahun terburuk bagi insiden anti-Muslim sejak organisasi hak-hak sipil memulai sistem pendokumentasiannya pada tahun 2013.

Menurut laporan tersebut, jumlah insiden meningkat sebesar 24 persen pada semester pertama tahun ini.

“Kampanye pemilihan presiden dan administrasi Trump telah memanfaatkan lapisan kefanatikan dan kebencian yang telah mengakibatkan sasaran kelompok Muslim Amerika dan kelompok minoritas lainnya,” kata Zainab Arain, koordinator Departemen CAIR untuk Memantau dan Memerangi Islamofobia.

“Jika tindakan bias yang mempengaruhi komunitas Muslim Amerika berlanjut seperti sebelumnya, 2017 bisa menjadi salah satu tahun terburuk yang pernah terjadi untuk insiden semacam itu.”

Jenis insiden yang paling sering didokumentasikan oleh CAIR pada kuartal kedua tahun 2017 melibatkan pelecehan, yang didefinisikan sebagai insiden tanpa kekerasan atau tidak mengancam. Jenis insiden bias kedua yang paling umum adalah kejahatan kebencian dan melibatkan kekerasan fisik atau kerusakan properti.

“Dua puluh persen insiden terjadi karena seseorang dianggap Muslim. Jilbab wanita Muslim adalah pemicu 15 persen insiden,” tambahnya.

Dikutip dari Anadolu Agency, menurut laporan CAIR tahun 2016, insiden anti-Muslim membenci meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan tahun 2015, dengan peningkatan 44 persen kejahatan kebencian yang menargetkan Muslim serta 57 persen peningkatan insiden bias anti-Muslim selama masa itu.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.