29/03/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Melawan Lupa : 48 Tahun Lalu, Masjid Al Aqsa Dibakar Ekstrimis Yahudi Asal Australia

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

YERUSALEM– Empat puluh delapan tahun yang lalu, (21/8/1969) Denis Michael Rohan, seorang Yahudi ekstremis dari Australia, mencoba membakar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Dalam sebuah pernyataan Senin, (21/8/2017), yang menandai ulang tahun serangan tersebut, gerakan Palestina Fatah dan Hamas sama-sama mengulangi kutukan mereka terhadap sejarah antagonisme Israel yang panjang terhadap kompleks masjid.

Dalam pernyataan terpisah, kedua gerakan tersebut meminta orang-orang Arab dan Muslim di seluruh dunia – bersama dengan masyarakat internasional – untuk turut memikul tanggung jawab terhadap Yerusalem Timur secara umum dan Al-Aqsha secara khusus.

“Sebagai kekuatan pendudukan, Israel tidak memiliki kedaulatan atas Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya,” kata gerakan Fatah yang berbasis di Tepi Barat dalam pernyataannya.

“Yerusalem, termasuk Al-Aqsa, adalah bagian integral dari tanah Palestina yang diduduki [oleh Israel] pada tahun 1967,” kata gerakan tersebut.

“Hamas, menyesalkan bahwa kompleks masjid terus mengerang di bawah “tekanan pendudukan Zionis, yang melanggar tempat suci kita, menghancurkan rumah ibadah kita dan terus menggali terowongan di bawah masjid [Al-Aqsa],” ungkap Hamas.

Hamas memuji “keteguhan hati” perlawanan Palestina terhadap “intrik pemerintah dan pendudukan sayap kanan Israel”.

“Kejahatan Zionis dan pelanggaran terus-menerus terhadap rakyat kita, tanah dan tempat-tempat suci hanya akan memperkuat tekad kita dan penolakan kita untuk mengenali entitas Zionis,” bunyi pernyataan Hamas tersebut.

Serangan pembakaran Rohan, yang terjadi pada 21 Agustus 1969, menghancurkan beberapa bagian masjid bersejarah tersebut, termasuk sebuah mimbar kayu dan gading berusia 1.000 tahun yang berasal dari masa penaklukan Muslim Saladin yang terkenal.

Api juga menghancurkan mihrab Khalifah Umar bin al-Khattab, beserta sebagian besar kubah kayu yang dihias dengan ornamen.

Dua hari setelah serangan tersebut, Rohan ditangkap oleh pihak berwenang Israel, yang mengatakan bahwa dia menderita penyakit jiwa parah, yang akhirnya mendeportasi dia kembali ke tempat asalnya Australia.

Negara-negara Muslim menanggapi kejadian tersebut dengan membentuk Organisasi Konferensi Islam multilateral, yang kemudian dinamai Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pada 15 September 1969, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 271, yang mengutuk serangan destruktif terhadap masjid tersebut dan mengecam pemerintah Israel karena gagal menghormati keputusan PBB.

Seperti dikutip dari Anadolu, bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.