18/04/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

150 Bayi Pengungsi Rohingya Lahir Setiap Bulannya

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

DHAKA– Dalam 6 bulan terakhir, 150 bayi Rohingya lahir dalam kondisi yang memprihatinkan di kamp pengungsi Cox’s Bazar setiap bulannya. Jabang bayi itu lahir di tenda darurat atau di shelter pinggiran hutan. Diyakini jumlahnya akan terus bertambah.

Demikian informasi yang didapat dari mitra lokal, ketika Perwakilan anggota Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) yang terdiri dari Dompet Dhuafa, PKPU dan Rumah Zakat menggelar rapat darurat dengan beberapa organisasi lokal Bangladesh, Selasa malam (19/9/2017).

“Pertemuan yang berlangsung lebih kurang dua jam tersebut, bertujuan untuk mendapatkan update situasi terkini di kamp pengungsi Rohingya,” ungkap Salman kepada KBK.

Selain membantu bayi-bayi yang lahir, kebutuhan mendesak untuk pengungsi adalah dukungan ketersediaan air bersih, sanitasi dan shelter tambahan.

“Alhamdulillah dalam pertemuan malam ini, banyak masukan yang diterima dari para mitra lokal agar program IHA dapat berlanjut, salah satu prasyarat yang mesti ditempuh ialah mengurus legalitas,” ungkap Salman.

Esson, salah satu anggota IHA mengatakan, pemerintah Bangladesh mewajibkan semua lembaga yang bekerja dalam isu Rohingya di Bangladesh, dalam koridor legalitas resmi harus bekerjasama dengan lembaga lokal, mengingat banyaknya kejadian saat pendistribusian barang di luar koordinasi, yang menimbulkan masalah keamanan dan keselamatan serta gangguan terhadap akses jalan raya.

Benny selaku pimpinan delegasi IHA dari Dompet Dhuafa menegaskan, pertemuan malam ini semakin menguatkan strategi gerakan kemanusiaan oleh IHA.

“Bentuk perhatian kita terhadap para pengungsi mesti dibangun melalui program jangka panjang bersama organisai lokal yang telah ditunjuk. Selain bantuan logistik, dukungan lain juga dalam bentuk program kesehatan.

IHA telah menyusun rencana kerja yang terukur, lanjut Benny, salah satunya meningkatkan fokus bantuan kepada new born baby dan ibu melahirkan yang berada di pengungsian.

“Berdasarkan data yang kami terima, dukungan terhadap strategi pengadaan klinik kesehatan darurat di wilayah terdekat camp pengungsi menjadi langkah primer,” lanjut Benny.

Di Cox Bazar kini terdapat sedikitnya 700 ribu pengungsi rohingya yang tersebar di beberapa titik.

Saat bersamaan, di Dhaka IHA juga terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan KBRI Bangladesh serta Asosiasi Dokter Bangladesh untuk melakukan persiapan aksi pelayanan medis bersama tim medis lokal.  Upaya ini dikawal langsung oleh Malik dari Muhammadiyah Disaster Management Center.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.