Pimpinan Negara ASEAN Khawatir ISIS Rekrut Pengungsi Rohingya

ZAMBOANGA CITY – Kepala negara anggota ASEAN khawatir ISIS akan merekrut pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar.

Hal itu disampaikan Sekretaris Pertahanan Nasional Filipina Delfin Lorenzana, Kamis (9/11/2017) kepada wartawan di Manila.

Dikatakannya, Menteri Pertahanan dari Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, dan A.S. telah mengingatkan akan kekhawatiran tersebut dan mendesak Myanmar untuk berbuat lebih banyak.

PBB mengatakan bahwa lebih dari 600.000 pengungsi Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh sejak kekerasan terhadap minoritas yang teraniaya meletus di negara bagian Rakhine pada bulan Agustus.

Lorenzana, yang mengutip pernyataan menteri pertahanan Myanmar Sein Win, mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak berusaha mengusir orang-orang ini, tapi hanya berusaha mencegah masuknya orang lain yang datang dari Bangladesh.

Dia mengatakan bahwa kekhawatiran ASEAN adalah bahwa para pengungsi ini mungkin menemukan jalan mereka ke beberapa kamp teroris dan kereta api, dan kemudian mereka akan melatih kamp-kamp
lain di wilayah tersebut, dan ini akan menjadi masalah.

Menurut Lorenzana, sekitar 200.000 lebih pengungsi Rohingya dibawa ke Malaysia sementara yang lainnya berada di Thailand dan Arab Saudi.

Dikutip dari Anadolu, Lorenzana menyebutkan pertempuran baru-baru ini di kota Marawi, yang berpenduduk mayoritas Muslim, Lorenzana menyebutnya hal ini membuka mata kita semua

“Marawi menunjukkan kepada kita betapa sangat tidak cakapnya kemampuan kita menghadapi masalah seperti ini,” katanya. “Kami telah mengantisipasi ISIS, namun sampai juga di Marawi.”