29/03/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Wasekjen MUI: Penulis Disertasi Milkul Yamin Sebagai Munafik

1 min read

[ A+ ] /[ A- ]

Jakarta – Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zaitun Rasmin mengecam keras disertasi yang membolehkan hubungan badan antara laki-laki dan perempuan di luar pernikahan. Disertasi tersebut ditulis mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abdul Aziz.

Dalam program dialog di TVOne, Zaitun Rasmin menyamakan hasil disertasi tersebut sebagai perbuatan orang-orang munafik.

“Dalam Al Quran telah disebutkan, ketika dikatakan kepada orang-orang munafik mengapa perbuatan kerusakan di muka bumi, maka mereka berkilah bahwa mereka justru melakukan perbaikan,” kata Zaitun seraya menyitir ayat suci Al Quran.

Dikatakannya, hasil disertasi tersebut masuk kategori meresahkan umat dan tindakan radikalisme pemikiran yang menyerang agama.

“Maaf kalau keras, karena mereka sendiri keras.
Ini (disertasi) juga radikal, Islam tidak ada radikalisme.
Pemahaman seperti ini adalah bentuk radikalisme, karena pemahaman ini menjungkirbalikkan ayat suci Al Quran,” katanya lebih lanjut.

Menurut Zaitun, rujukan disertasi itu adalah pemikiran Muhammad Syahrur yang merupakan cendekiawan asal Suriah. Menurutnya, sudah banyak ulama yang menentang pemikiran Syahrur, khususnya tentang milkul yamin (hamba sahaya) tersebut karena dianggap bertentangan Al Quran.

“Saat ini sudah tidak ada lagi perbudakan, jadi tidak ada alasan memperbolehkan menggauli budak tanpa pernikahan,” jelasnya.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.