29/03/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Utusan PBB: Militer Myanmar Lakukan Perkosaan pada Perempuan Rohingya secara Sistematis

1 min read

[ A+ ] /[ A- ]

MYANMAR – Utusan PBB mengatakan perkosaan terhadap wanita dan anak perempuan Muslim Rohingya telah diatur dan dilakukan oleh militer Myanmar secara sistematis. Mereka juga melakukan kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan dan pembersihan etnis.

Pramila Patten, bertemu dengan banyak korban kekerasan seksual Rohingya di kamp-kamp Bangladesh selama kunjungan bulan ini. Ia sepenuhnya menyetujui penilaian oleh kepala hak asasi manusia PBB Zeid Ra’ad Al Hussein bahwa Rohingya telah menjadi korban “pembersihan etnis.”

Patten mengatakan pada sebuah konferensi pers, (23/11/2017), bahwa meluasnya kekerasan seksual jelas merupakan dorongan dan faktor pendorong bagi lebih dari 620.000 orang Rohingya untuk meninggalkan Myanmar.

“Itu merupakan teror yang ditujukan untuk pemusnahan dan pemindahan Rohingya sebagai sebuah kelompok,” tambahnya.

Sebelumnya Pemerintah Myanmar membantah militernya melakukan kekejaman. Pemerintah Myanmar juga menolak permintaan Patten untuk mengunjungi negara bagian Rakhine utara tempat tinggal Rohingya.

Dikutip dari Indian Express, Myanmar yang mayoritas penduduk beragama Buddha tidak mengenal Rohingya sebagai kelompok etnis, dengan bersikeras bahwa mereka adalah migran Bengali dari Bangladesh yang tinggal secara ilegal di negara tersebut. Hal ini yang menyebabkan Myanmar menolak kewarganegaraan mereka, membuat penduduk Rohingya tanpa kewarganegaraan.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.