25/04/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Selesaikan Krisis Politik Tunisia, Partai Ennahda Serukan Dialog

1 min read

[ A+ ] /[ A- ]

TUNIS – Partai politik terbesar Tunisia, Ennahda, menyerukan dialog untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi di negara itu.

Awalnya partai itu mendesak anggota parlemen dan pendukungnya untuk melakukan protes di luar parlemen di ibukota Tunis pada hari Senin (26/7/2021).

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, (27/7/2021) partai Islam Ennahda menegaskan kembali bahwa mereka menganggap keputusan Presiden Saied untuk menangguhkan parlemen dan memecat perdana menteri sebagai “tidak konstitusional”, tetapi mengambil pendekatan yang lebih damai, menyerukan Saied untuk membalikkan langkah-langkah tersebut.

Tunisia, yang disebut-sebut sebagai kisah sukses revolusi Musim Semi Arab 2010, menghadapi ketidakpastian politik yang mendalam setelah presiden membekukan parlemen selama 30 hari dan memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi di tengah meningkatnya kasus COVID dan ekonomi yang goyah.

Mechichi pada Senin malam mengumumkan dia akan menyerahkan tanggung jawab kepada siapa pun yang dipilih presiden “untuk menghindari penyumbatan lebih lanjut pada saat negara perlu bergabung untuk keluar dari situasi krisis ini di semua tingkatan”.

Keputusan Saied muncul setelah protes anti-pemerintah terjadi di seluruh negeri, didorong oleh salah urus pemerintah terhadap krisis COVID-19 tetapi juga berakar pada stagnasi ekonomi negara itu, meningkatnya biaya hidup dan frustrasi dengan kelas politik yang terlibat dalam pertikaian.

Dikutip Aljazeera, Rabu (27/7/2021), Keputusan presiden disambut dengan kegembiraan, dengan puluhan ribu warga Tunisia turun ke jalan di seluruh negara Afrika utara itu. Bendera partai Ennahda dibakar dan kantor partai menjadi sasaran di beberapa bagian negara.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.