15/05/2024

Warta5.com

cerdas mewartakan

Tidak Hanya di Myanmar, Pengungsi Rohingya di Sri Langka Juga Diserang Penganut Budha Radikal

2 min read

[ A+ ] /[ A- ]

COLOMBO – Biksu Buddha radikal menyerbu sebuah rumah aman PBB untuk pengungsi Rohingya di dekat ibu kota Sri Lanka pada hari Selasa (26/9/2017) dan memaksa pihak berwenang untuk memindahkan rombongan tersebut, kata beberapa pejabat.

Biksu Budha yang berjubah safron memimpin gerombolan yang menghancurkan gerbang dan memasuki kompleks bertingkat bertingkat di pinggiran Gunung Lavinia, Kolombo, saat para pengungsi ketakutan berkumpul di ruang lantai atas, kata seorang pejabat polisi.

Dua polisi terluka dalam insiden tersebut, yang juga melihat massa melempari batu ke rumah aman dan membuang perabot lantai dasar saat masuk.
Tidak ada laporan korban di antara kelompok pengungsi, termasuk 16 anak.

“Kami telah mendorong kembali gerombolan tersebut dan para pengungsi telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” kata pejabat tersebut kepada AFP, meminta tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Polisi mengatakan mereka akan melalui rekaman video media lokal dan juga Facebook dengan harapan dapat menangkap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan tersebut, dan para biksu yang menghasut mereka.

Salah satu biksu yang menyerbu gedung tersebut memasang sebuah video di situs jejaring sosial yang direkam oleh kelompok radikalnya Sinhale Jathika Balamuluwa (Tentara Nasional Sinhala) saat dia mendesak orang lain untuk bergabung dengannya dan menghancurkan tempat tersebut.

“Ini adalah teroris Rohingya yang membunuh biksu Buddha di Myanmar,” kata bhikkhu tersebut dalam tafsiran langsungnya, menunjuk ibu-ibu Rohingya dengan anak kecil di pelukan mereka.

31 pengungsi Rohingya berhasil diselamatkan oleh angkatan laut Sri Lanka sekitar lima bulan yang lalu setelah mereka ditemukan hanyut di sebuah kapal di perairan utara pulau itu. Mereka dianggap sebagai korban penyelundup manusia.

Mereka akhirnya dipindahkan ke negara ketiga, kata pejabat tersebut, menambahkan bahwa mereka diizinkan tinggal di Sri Lanka sambil menunggu pemrosesan surat-surat mereka.

Seperti dilansir channelnewsasia, para biksu Buddha Sri Lanka memiliki hubungan dekat dengan rekan-rekan ultra-nasionalis mereka di Myanmar. Keduanya telah dituduh mendalangi kekerasan terhadap minoritas Muslim di kedua negara tersebut.

Ratusan ribu Muslim Rohingya telah meninggalkan Myanmar dalam menghadapi gelombang kekerasan saat ini di sana.

Muslim Rohingya telah menjadi sasaran dekade penganiayaan dan diskriminasi yang didukung negara di sebagian besar Myanmar Buddhis.

Banyak yang melihat mereka sebagai imigran gelap dari Bangladesh, meski sudah lama berada dalam negara itu.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.